Penulis : Ahkamil Hamid
Editor : Odhe Isma
Kebodohan bukanlah bawaan lahir, melainkan pilihan. Bukan soal kurangnya kecerdasan, tetapi lebih kepada sikap yang menolak belajar, menolak dikoreksi, dan membangun tembok pertahanan dari ego yang rapuh.
Lihatlah tanda-tandanya: ketika diberi masukan, langsung tersinggung. Ketika dikoreksi, buru-buru mencari pembenaran. Ketika diajak berpikir lebih luas, justru merasa direndahkan. Orang-orang seperti ini bukan tidak bisa berkembang, tetapi mereka memilih untuk membiarkan energi kebodohan menguasai diri mereka.
Sebaliknya, orang bijaksana justru bersyukur ketika ditegur. Mereka tahu bahwa kritik adalah pintu menuju perbaikan. Mereka tidak menjadikan teguran sebagai serangan, tetapi sebagai pelajaran. Mereka tidak sibuk membela diri, tetapi mencari cara agar lebih baik. Inilah pola pikir orang sukses—mereka membiarkan energi kebijaksanaan menguasai dirinya.
Jadi, pilihan ada di tangan kita. Apakah ingin dikendalikan oleh ego yang rapuh dan terus bertahan dalam kebodohan? Ataukah siap membuka diri, menerima kebenaran, dan berkembang menjadi pribadi yang lebih baik? Dengarkan kebijaksanaan, buang jauh-jauh kebodohan. Masa depan kita bergantung pada keputusan hari ini. **
Komentar