DETEKSI MALUT NEWS — Pulau Sayafi-Liwo, gugusan eksotis di Kabupaten Halmahera Tengah, bersiap menjadi pusat ledakan ekonomi hayati dan destinasi wisata unggulan Indonesia Timur. Melalui agenda “Traveling Tour Sayafi-Liwo Island 2025”, Bupati dan Wakil Bupati Halteng 2025–2030, Ikram M. Sangadji dan Ahlan Djumadil, resmi meluncurkan GERBANG EKOHATI: Gerakan Budidaya Pangan Ekonomi Hayati berbasis kepulauan.
Inisiatif ini bukan seremoni kosong, melainkan langkah strategis mengubah wajah Halmahera Tengah: dari wilayah pinggiran menjadi pusat ekonomi biru-hijau berbasis potensi lokal. Pemerintah daerah mendorong percepatan pembangunan infrastruktur dan fasilitas wisata, sekaligus menyiapkan masyarakat sebagai aktor utama dalam sistem ekonomi inklusif dan inovatif,” ujar Julfan Hi. Usman selaku Sekretaris Panitia Traveling Tour Sayafi-Liwo Island 2025.
Menurutnya, Sayafi-Liwo akan diposisikan sebagai destinasi regional hingga internasional, dengan target 10.000 wisatawan per tahun. Tak hanya itu, pemerintah juga menargetkan lahirnya Festival Nasional Tahunan yang menarik investor, EO, pelaku ekonomi kreatif dan pengunjung mancanegara.
Kekayaan alam Sayafi-Liwo—perikanan, perkebunan, energi laut, hingga situs sejarah misterius—selama ini tak tersentuh optimal. Traveling Tour 2025 adalah titik balik: momentum mengeksplor total untuk menjawab tantangan dan membuka akses investasi.
Kegiatan ini digelar 9–10 Mei 2025, tepat 100 hari kerja pemerintahan baru, melibatkan 1000 peserta dari 61 desa, komunitas lokal, tokoh strategis, hingga pelaku seni dan wisata. Armada 50 perahu disiapkan dari Desa Tepeleo, menyatukan semangat kolektif menuju perubahan.
Sayafi-Liwo bukan sekadar destinasi. Ia adalah simbol kebangkitan. Gerbang baru Halmahera Tengah telah dibuka. Waktunya bergerak. (Tim/Odhe)
Komentar