DETEKSI MALUT NEWS – Ironi perdagangan kembali mencuat di Desa Masure, Kecamatan Patani Timur, Halmahera Tengah. Tanpa toko pakaian permanen, warga terpaksa mengandalkan pasar musiman yang hadir menjelang Idul Fitri 1446 H. Tak ada pilihan lain, inilah satu-satunya kesempatan bagi mereka untuk mendapatkan pakaian baru tanpa harus merogoh kocek dalam untuk perjalanan jauh ke kota.
Pantauan media pada Kamis (27/3/2025) malam ini, warga menyerbu pasar pakaian musiman. Baju dan celana laris dibeli, terutama pakaian anak-anak. Antusiasme tinggi, tapi masalahnya jelas—tidak ada fasilitas perdagangan tetap di wilayah ini.
Seorang pedagang musiman mengungkapkan fakta pahit.
“Warga di sini jauh dari pusat perbelanjaan. Kalau ke kota, ongkosnya mahal. Kami datang karena kebutuhan mereka mendesak,” ujarnya.
Kehadiran pasar ini menyentuh dua sisi: warga bisa berhemat, pedagang mendapat keuntungan. Namun, ini bukan solusi jangka panjang.
Masyarakat membutuhkan toko permanen, akses perdagangan yang layak, dan kebijakan yang berpihak. Sampai kapan mereka harus bergantung pada pasar musiman? (Tim/Odhe)
Komentar