DETEKSI MALUT NEWS — Proyek pembangunan Tribun Lapangan sepak bola Mancalele di Subaim, Kecamatan Wasile, yang menelan anggaran senilai Rp 2.314.000.000,00, ini terancam mangkrak.
Diketahui proyek ini masa pelaksanaan pekerjaan ditetapkan 180 hari kalender dengan tanggal kontrak 24 Juni 2024, sebagaimana terlampir dalam dokumen kontrak. Jika dihitung mulai pelaksanaan pekerjaan sejak 24 Juni hingga 24 November 2024, itu artinya waktu pelaksanaan pekerjaan proyek tersebut hanya tersisa 20 hari kalender. Sementara sudah memasuki 160 hari pelaksanaan pekerjaan, proyek ini progresnya baru mencapai kurang lebih 40 persen.
Solihin salah satu warga SP 2 Subaim, mengaku heran dengan kontraktor yang menangani paket proyek Dinas Kepemudaan dan Olahraga Pemda Haltim itu.
Pasalnya, proyek yang menguras Dana Alokasi Umum (DAU), Tahun Anggaran 2024, sebesar Rp 2 miliar lebih itu, sudah sekitar 3 pekan ini tidak ada aktivitas pekerjaan proyek. Dia menduga sisa anggaran proyek ini habis terkuras untuk kegiatan kampanye (Paslon Petahana), karena kontraktor yang menangani proyek pembangunan 1 lokal Tribun Mancalele ini diketahui sebagai tim sukses paslon Ubaid-Anjas.
“Saya menduga proyek ini macet karena anggarannya terpakai untuk kegiatan kampanye. Karena sering kali terlihat kontraktor pelaksana proyek ini saat Ubaid Anjas kampanye orangnya sibuk ngurus perlengkapan tenda kampanye,” kata Solihin.
Hal ini menuai sorotan publik. Bagaimana tidak, pembangunan Tribun ini dengan anggaran mencapai Rp 2 miliar lebih, namun, hanya membangun 1 lokal Tribun yang tak kunjung tuntas. Hal ini dianggap pemborosan keuangan daerah.
Selain itu, dengan sisa waktu pelaksanaan pekerjaan proyek yang tinggal beberapa hari ini warga mengaku pesimis, proyek yang dikerjakan oleh CV. Gread Makmur Sejahtera itu dapat menyelesaikan tepat waktu.
“Saya tidak yakin proyek ini bisa selesai tepat waktu. Jangankan yang tangani kontraktor lokal, pake kontraktor dari alam goibpun tidak mungkin selesai dengan sisa waktu hanya 20 hari,” ujar salah satu warga Desa Nusa Jaya, Kecamatan Wasile Selatan saat menemui pewarta di lokasi proyek, Senin (25/11) siang tadi.
“Karena dari minggu ke minggu Saya amati proyek ini dia pe pekerjaan cuma sampe di situ saja, tarada perkembangan, tarada kemajuan progres atau bobot pekerjaan yang diharapkan sesuai time schedule,” ungkap Alan Tahane yang mengaku sebagai pelaku usaha perusahaan jasa konstruksi di Halmahera Timur.
Lebih jauh, dia berharap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) turun tangan melakukan monitoring terkait aliran dana proyek-proyek mangkrak dan proyek yang sementara dikerjakan oleh para kontraktor relasi pemerintah Ubaid Yakub, jelang Pilkada Haltim. sebab ini berkaitan dengan keuangan daerah juga terkait capaian kinerja program pencegahan korupsi yang diterapkan komisi anti rasua di seluruh pemerintah daerah. (lis/tim)
Komentar