DETEKSI MALUT NEWS ~ Bangunan megah yang menjulang angkuh di puncak bukit Loiteglas, Desa Persiapan Loiteglas, Kecamatan Weda—dikenal sebagai Istana Daerah (ISDA)—akhirnya mendapat perhatian serius dari pemerintahan baru IMS-ADIL.Dibangun pada masa pemerintahan M. Al Yasin Ali (Aba Acim-Alm Soksi), istana ini justru terbengkalai selama lima tahun di era kepemimpinan Elang-Rahim (2017-2022), tanpa sentuhan fungsi, tanpa jejak pemanfaatan.
Namun, kini situasi berubah drastis. Hanya seberapa bulan setelah resmi dilantik di Istana Negara pada Jumat (11/4/2025), Bupati dan Wakil Bupati Halmahera Tengah, Ikram Malan Sangadji dan Ahlan Djumadil (IMS-ADIL) langsung turun meninjau bangunan senyap itu. Didampingi Kaban Keuangan Abd Rahim Yau, Kadis Pendapatan Moh Fitra U Ali, dan Kadis Perkimta Abdullah Yusuf, pemerintahan baru menunjukkan komitmen kuat: tak ada aset rakyat yang dibiarkan membusuk dalam diam.
“Setiap aset yang ditinggalkan dan dilupakan oleh pemerintahan sebelumnya akan kita bangunkan kembali. Jangan biarkan bangunan tidur terus membisu. Kita renovasi dan fungsikan!” tegas Ikram Malan Sangadji, menggugah logika pembangunan yang selama ini terabaikan.
Istana Daerah bukan sekadar bangunan; ia adalah simbol amanah dan kebanggaan rakyat yang harus dijaga dan dimanfaatkan. Pemerintahan IMS-ADIL menunjukkan bahwa arah baru sudah dimulai—keras, tegas, dan tidak main-main soal keberlangsungan dan pemanfaatan aset yang telah menyedot miliaran dari kantong rakyat melalui APBD.
Dengan langkah ini, IMS-ADIL tidak hanya menggerakkan pembangunan fisik, tetapi juga membangunkan kesadaran: bahwa setiap jengkal bangunan dari uang rakyat adalah tanggung jawab moral yang tak boleh dikhianati. (Tim/Odhe)
Komentar