
DETEKSI MALUT NEWS ~ Dengan semangat membara dan cinta untuk tanah kelahiran, Himpunan Pelajar Mahasiswa Halmahera Tengah (Hipma Halteng) Jabodetabek menggandeng Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Halmahera Tengah dalam gebrakan keras: menuntaskan krisis sampah di Patani Utara.
Gerakan ini dimulai dengan diseminasi dan sosialisasi sadar sampah, merespons data mencengangkan: 11 ton sampah diproduksi setiap hari, mayoritas berakhir di laut. Sebuah luka yang terus menganga di tubuh Patani Utara.
Ketua Hipma Halteng, Dafri Samsudin, dengan tegas menyuarakan alarm: “Laut kita bukan tempat sampah. Ini tentang masa depan, tentang hidup.” Ucapnya, menghentak ruang aula kantor Camat Patani Utara, 23 April 2025.
DLH pun mengangkat topi, memuji riset mahasiswa sebagai pionir yang tajam dan bernyali. Rivani Abdul Rajak, Kepala DLH Halteng, menyebut langkah ini sebagai “terobosan berani dan pertama di sejarah lingkungan Halteng.”
Tak sekadar janji, Pemerintah bersiap membangun TPST di Patani Utara dan Timur. Ditambah inisiatif membentuk Komunitas Pengelola Sampah (Kompas), langkah konkret menuju Halmahera yang bersih dan lestari.
Di tengah data, riset, dan solusi teknis, terselip harapan yang romantis: agar laut tak lagi menampung luka, dan tanah Patani kembali harum oleh kepedulian anak-anak negeri yang tak rela masa depan tenggelam oleh sampah. (Tim/Odhe)
Komentar